Sabtu, 26 Mei 2012

Seorang Pria Ditangkap di China Terkait Kanibalisme

Beijing (AFP/ANTARA) – Kepolisian di sebelah barat daya China menahan seorang pria yang disangka membunuh lebih dari 12 anak muda, memutilasi tubuh korban dan menjual daging mereka untuk dikonsumsi untuk orang lain.
Zhag Yongming (56) ditangkap dua pekan lalu di desa Nanmen di provinsi Yunnan dan sedang diselidiki atas pembunuhan seorang anak muda yang berusia 19 tahun pada akhir April.
Kepolisian menggeledah rumah Zhang dan menemukan barang-barang milik anak itu, seperti ponsel, kartu bank,dan bukti-bukti lain. Menurut website Guangxi News yang mengatakan bahwa lebih dari satu lusin anak muda lainnya, hilang di desa itu beberapa tahun yang lalu.
Website itu juga mengatakan bahwa Zhang dahulu pernah menjalani hukuman penjara selama hampir 20 tahun, atas kasus pembunuhan.
Zhang Dikenal oleh penduduk desa sebagai seorang monster kanibal, lapor situs tersebut, mengutip kata-kata dari penduduk desa, yang melihat kantung plastik berwarna hijau tergantung di rumahnya, dan terlihat tulang putih dibagian atas dari kantong tersebut.
Kepolisian setempat menolak berkomentar ketika dihubungi oleh AFP pada Jumat, mengatakan bahwa informasi akan tersedia "pada waktu yang tepat", dan laporan lainnya tentang kasus mengerikan itu tampaknya dihapus dari situs-situs China. 
Tapi koran Hong Kong, Standard mengatakan pada Jumat bahwa polisi yang memasuki rumah Zhang menemukan bola mata manusia diawetkan di dalam botol anggur dan daging yang diawetkan digantung dirumahnya.
Polisi khawatir bahwa Zhang memberi makan ketiga anjingnya dengan daging manusia, sementara menjual bagian lain dari tubuh korban di pasar dengan menyebutnya "daging burung unta", menurut Koran Standard. 
Beijing mengirimkan tim ahli ke Yunnan untuk mengawasi penyelidikan para remaja yang hilang dan dua kepala kepolisian setempat dipecat dari jabatan mereka, kata kantor berita resmi Xinhua. (as/ml)

25 Mei 2012

Jagoan Atletik Indonesia Sukar Lolos ke Olimpiade

TEMPO.COJakarta - Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Boedi Darma Sidi mengatakan peluang Indonesia untuk bisa lolos ke olimpiade tipis. Mulai hari ini sampai 14 Mei sembilan atlet atletik Indonesia akan mengikuti kejuaraan Grand Prix Asia di Thailand yang merupakan turnamen kualifikasi olimpiade.

Kejuaraan Grand Prix Asia ini diselenggarakan di tiga kota yaitu Bangkok, Kanchanaburi dan Chonburi. “Perkembangan atlet memang baik kalau melihat track record SEA Games, tapi untuk lolos kualifikasi olimpiade mesti banyak belajar. Bisa dibilang peluang kita kecil tapi masih menunggu hasil kualifikasi,” kata Boedi di Jakarta, Selasa 8 Mei 2012.

Sembilan atlet yang akan mengikuti kualifikasi tersebut adalah Maria Londa pada nomor lompat jauh; Fadlin, Farel Oktaviandi, Fernando Lumain, dan Suryo Agung Wibowo pada nomor estafet; Triyaningsih pada maraton; Tri Setyo Utami pada lari 100 meter putri; Dedeh Erawati pada nomor lari gawang 100 meter putri dan Heru A Striyanto pada lari 400 meter putra. Selain estafet, Suryo Agung Wibowo dan Fadlin juga akan bertanding pada lari 100 meter putra.

Setelah mengikuti turnamen kualifikasi di Thailand, para atlet tersebut akan mengikuti turnamen kualifikasi olimpiade lagi di Taiwan pada 26-27 Mei mendatang. “Dalam dua kualifikasi tersebut, kami akan mengejar limit waktu yang ditetapkan oleh International Athletic Federation agar bisa lolos olimpiade,” kata Boedi.

Boedi menyatakan walaupun peluang tipis, semua atlet memiliki kans yang sama untuk bisa lolos. Tidak ada atlet yang dijagokan atau memiliki kapabilitas lebih tinggi dibandingkan atlet lainnya.

Indonesia masih berkesempatan meraih tiket olimpiade melalui mekanisme wild card. Namun PB PASI masih menunggu hasil kualifikasi untuk menentukan apakah Indonesia mendapatkan jatah wild card atau tidak.


SELASA, 08 MEI 2012 | 20:47 WIB
http://www.tempo.co/read/news/2012/05/08/103402527

LA Lights Streetball 2012, Aturan Baru Nuansa Baru

LA Lights Streetball 2012, Aturan Baru Nuansa Baru


Ghiboo.com - Gelaran kompetisi basket LA Lights Streetball kembali digelar di tahun 2012. Sejak diadakan pada tahun 2005, antuasis kompetisi basket yang terbuka untuk umum ini mendapat respon dari para penggila basket di Indonesia. Di tahun 2012, La Light Streetball hadir dengan nuansa baru. 
Mengusung tagline "Claim The Throne and Fight Fot The Honor"LA Lights Streetball hadir dengan nuansa baru. Nuansa baru yang dimaksud adalah peraturan baru yang membuat jalannya pertandingan jadi lebih seru. Aturan baru tersebut diantaranya adalah untuk membuat pemain yang bertanding mengeluarkan segala potensinya. 
Three Second Box. Pemain bertahan tidak boleh berada di daerah pertahannnya selama lebih dari 3 detik. Tujuannya adalah supaya tidak terjadi illegal defense dan memberikan kesempatan untuk lebih banyak terjadinya slam dunk. Selain itu permainan akan lebih hidup karena sistem bertahan akan menjadi man-to man-marking
Star zone. Dalam dua tim terdapat pemain bintang yang akan diberi tanda bahwa dia adalah 'ikon' tim tersebut, baik sebagai seorang dunkers ataupun handlers. Jika diantara dua pemain tersebut berada di star zone, maka tidak boleh ada pemain yang menghadangnya. 
Point Breaker. trik ini biasanya dilakukan oleh streetballer. Perhitungannya jika sukses melakukan trik pertama memperoleh 2 poin, trik kedua 3 poin dan sampai pada trik berikutnya yang dimana sebuah tim berhak mendapatkan 5 poin karena aksi individu streetballer ini. 
Open Run. Dalam Open Run diadakan point Breaker City yang merupakan akumulasi dari individu yang melakukan point breaker.
5 Second Violation, aturan ini diberlakukan di daerah pertahanan ketika pertama kali dalam penguasaan bola. Tujuannya adalah supaya fokus pertahanan tidak terlalu dekat dengan ring sendiri, dan membuat permainan menjadi lebih terbuka. 
Semua peratraan baru ini dibuat agar menghidupkan permainan tim dan meningkatkan kemampuan individu seorang pemain serta bagaimana strategi pelatih bermain di lapangan. 
Sebelum grand final yang akan berlangsung di Jakarta pada 19-20 Oktober nanti, LA Lights Streetball akan hadir di beberapa kota, diantaranya, Malang ( 12-13 Mei), Bandung (2-3 Juni), Jakarta (9-10 Juni), Medan (30 Juni - 1 Juli), Banjarmasin (8-9 September), Surabaya (21-22 September), dan Yogyakarta (29-30 september). 

Oleh Ilhamdi ghiboo.com – Rab, 9 Mei 2012 13:00 WIB

Persija vs Persib, Pertandingan Adu Gengsi Persija vs Persib

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persija Jakarta akan berhadapan dengan Persib Bandung pada pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) yang dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (27/5/2012).
SUGBK, kembali menjadi saksi duel klasik antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung. 
Dari total rekor pertemuan, sejumlah hasil baik dicatat oleh Persija Jakarta dengan meraih kemenangan 15 kali, kalah 3 kali dan imbang 7 kali.
Persija Jakarta kini berada di peringkat 3 dengan 44 point dari 26 penampilan. Sedangkan Persib Bandung berada di peringkat 7 meraih 35 point dari 25 penampilan.
Di pertandingan melawan Persib Bandung, Kiper Macan Kemayoran, Galih Sudaryono tidak dapat diturunkan. Mantan penjaga gawang Persiba Balikpapan ini absen dikarenakan terkena hukuman akumulasi kartu kuning.
Galih mendapat kartu kuning pada laga Persija melawan Arema (19 Februari) dan Pelita Jaya (22 Mei).
Sebagai gantinya kemungkinan Persija akan menurunkan Andritany Ardhiyasa. Andritany memang menjadi pilihan bagi Iwan Setiawan untuk mengisi pos penjaga gawang, beberapa kali mantan penjaga gawang timnas U 23 Sea Games 2011 ini bergantian dengan Galih mengawal gawang Persija.
Sementara itu menurut pelatih Persija Jakarta Iwan Setiawan, laga melawan Persib Bandung akan menjadi pertandingan teknis dan juga mental.
"Pertandingan melawan Persib selalu menarik dan berlangsung seru, oleh karena itu mental dan teknis pemain Persija harus siap untuk bertanding di laga kali ini,"ujarnya.
Di pertandingan melawan Persib, pelatih yang pernah mengenyam ilmu kepelatihan di Belanda ini mewaspadai motivasi berlebih anak asuhannya.
"Bermain dihadapan puluhan ribu Jakmania tentunya menjadi modal utama kami untuk bisa menguasai pertandingan. Apalagi partai ini sebenarnya merupakan gengsi bagi kedua klub pasti berpengaruh kepada pemain, tetapi saya tetap harus mewaspadai jangan sampai anak-anak bermain terlampau percaya diri,"katanya.

Oleh Iwan Taunuzi | TRIBUNnews.com

Selasa, 22 Mei 2012

"Kemenangan Chelsea Hanya Lelucon!"

 


HAMBURG – Dengan nada sakit hati, media-media Jerman menghardik kemenangan Chelsea sebagai sebuah lelucon, atau bahkan keberhasilan Chelsea merengkuh trofi Liga Champions Minggu dini hari lalu, merupakan kecelakaan belaka.

Mungkin kata-kata sarkas seperti itu wajar keluar dari media Jerman yang sudah tentu membela Bayern Munich. Tapi hardikan terhadap The Blues, bukan sekedar kecaman yang subyektif, melainkan menilik dari bagaimana cara Chelsea membungkam Die Bayern.

Armada asuhan Roberto Di Matteo itu dianggap memainkan sepakbola negatif. Bahkan legenda sepakbola – Johann Cruyff juga sebelumnya menyebut bahwa kekalahan Bayern, sekaligus merupakan kekalahan sepakbola.

Dari beragam media Jerman yang mengolok-olok kesuksesan The Blues, Die Zeit, media yang berbasis di Hamburg, dengan diwakili editor olahraga, Christian Spiller adalah yang paling geram dan menyebut permainan Chelsea sebagai lelucon yang tak lucu sama sekali.

“Masalah dari kemenangan Chelsea bukan dari kenyataan bahwa mereka menang, tapi yang lebih penting lagi yakni dari cara mereka memenangkannya. Keberhasilan mereka sangat tidak layak,” ketus Spiller, seperti disadur The Telegraph, Selasa (22/5/2012).

“Lebih dari itu – kemenangan mereka hanya lelucon! Chelsea boleh saya menyebut diri mereka sendiri sebagai tim terbaik Eropa, tapi kemenangan mereka akan tertulis di sejarah sepakbola sebagai kecelakaan,” lanjutnya.

Bagaimana tidak, hampir setiap menit dari 120 menit yang dimainkan, Bayern mutlak menguasai permainan. Statistik takkan berbohong soal siapa yang bermain lebih baik. Tapi dengan kejam, Chelsea dinilai menggugurkan spirit sepakbola dengan bermain negative football.

“Selama 120 menit, Bayern Munich lebih pantas disebut tim terbaik di Eropa. Statistik berbicara obyektif, mereka melakukan 35 tendangan sementara Chelsea sembilan. Begitu pun sepak pojok yang berangka 20 banding satu. Chelsea datang ke Munich dengan hanya sedikit mengusung semangat sepakbola,” tutur Spiller lagi.

“Mereka hanya berkumpul di area kotak penalti (saat skor 1-1) dan bersantai layaknya orang tua di kursi goyang, menunggu berakhirnya pertandingan,” tuntas Spiller.
(raw)
 729  32

Berita Terkait : Bayern Munich vs Chelsea (Final Liga C

http://bola.okezone.com/read/2012/05/22/261/633060/

Selasa, 22 Mei 2012 01:33 wib