Minggu, 23 September 2012

Iseng Jadi Juara


Berasal dari sebuah keluarga yang sederhana tetapi sangat bahagia. Pengalaman selama saya hidup memang tidak terlalu menyedihkan, karena saya masih bisa tertawa disaat saya berada dalam tekanan apa pun.
Awalnya memang tidak ada niat untuk serius hanya sekedar iseng/coba-coba namun menghasilkan sebuah pengalaman yang tidak akan terlupakan dan menjadi kebanggaan buat saya mungkin juga buat orang terdekat saya.

Waktu itu disekolah saya ada sebuah seleksi Atletik tepatnya Lompat Jauh (Long Jump) untuk sebuah event O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional). Event itu diadakan setahun sekali, ketika itu saya masih kelas 2 SMA. Setelah saya mengikuti seleksi bersama teman-teman, Ternyata saya di ajak oleh guru sekolah untuk latihan rutin. Dari latihan itu saya semangat dan tidak ada yang ditargetkan oleh guru saya dalam mengikuti event itu karena saya baru pertama kali mengikutinya saya hanya memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan saya.

Selama satu bulan saya berlatih ternyata hari pertunjukan itu tiba. Dengan perasaan yang gugup jantung berdetak lebih kencang, mulailah giliran saya. Mengawali dengan tarik nafas dan Bismillah. Tidak disangka ternyata saya keluar sebagai lompatan terjauh dari yang lainnya. Dan saya dapat melanjutkan ketingkat Provinsi yaitu di Bandar Lampung.  Ini adalah langkah awal untuk kedepan.
Kembali ke rumah dengan rasa bahagia atas apa yang saya raih. Tapi perjalanan masih panjang untuk berada di tingkat Nasional.
Setelah itu saya kembali berlatih dengan arahan guru saya. Saya mengikutinya dengan baik. Sampai tiba saatnya pertunjukan untuk yang kedua kalinya. Tetap tidak ada target seperti yang dikatakan guru saya, namun tidak saya sia-siakan begitu saja. Ini adalah sebuah jalan untuk mencapai kesuksesan jika saya mampu bersaing.

Ternyata.......???Ya,,, dengan sepenuh hati dan semua kemampuan yang saya miliki dari latihan itulah, akhirnya saya kembali mendapatkan tiket untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi. Yaitu tingkat Nasional yang akan menguji saya apakah mampu bersaing atau tidak.Kembali ke kampung dengan membawa kemenangan dan menjadi kebanggan bagi sekolah dan orang-orang terdekat saya terutama orang tua dirumah.Dari situ saya kembali berlatih dengan beban yang cukup berat bagi saya. Karena di saat teman-teman sedang belajar hanya saya sendiri berlatih, tetapi tetap semangat yang diberikan oleh teman-teman. Agar saya mendapat hasil yang maksimal.
Kurang lebih satu bulan saya berlatih di sekolah saat anak-anak kelas 3 SMA sedang melaksanakan Ujian Akhir Sekolah, saya berada dilapangan di tengah-tengah sekolah untuk menjalankan latihan. “mungkin orang-orang melihat latihan saya seperti orang gila” dengan peralatan yang sederhana lari dengan diikatkan tali dipinggang dengan membawa satu ban mobil milik guru saya... Benar-benar latihan yang sangat ekstra berat buat saya setiap hari saya lakukan itu, begitu juga di rumah saya melakukan hal yang sama.Di sela latihan ada penyemangat pribadi buat saya ketika itu. Bukan seseorang yang asing bagi saya tetapi cukup lama saya tidak melihat dia. Dandia juga bukan seorang pacar tapi dia dulu pernah menjadi pacar saya.  Ya begitulah kasih yang pernah ada.
Kemudian datanglah hari keberangkatan ke Jakarta bersama guru saya yang selalu mendampingi saya. Dia bernama bapak Mujio. S,pd. Layaknya anak dengan orang tua ketika saya berada disana. Berkumpul dengan teman-teman baru lainnya yang dari Lampung, juga berkumpul bersama-sama di LPMP Jakarta Selatan dengan anak-anak dari seluruh penjuru Indonesia untuk mengikuti event O2SN tersebut. 
Gemetar tubuh ini melihat mereka dengan perawakan yang besar, saya merasa paling kecil diantara mereka. Tapi saya tidak mau kalah pada hari pertunjukan itu. Tiga hari saya menunggu hari pertunjukan, akhirnya tiba hari itu. Hari yang menentukan apakah saya mampu bersaing dengan teman-teman dari penjuru Indonesia lainnya.

Ternyata ada hal yang terjadi sebelum saya berangkat ketempat pertunjukan..? saya tidak membawa baju dan celana dari rumah yang disarankan oleh guru saya... tidak ada jalan lagi untuk mendapatkan itu, jalan terakhir adalah meminjam baju dan celana itu. Ya, akhirnya saya mendapatkan pinjaman celana teman saya yang sudah berada dikamar mandi dan dia adalah perempuan. Kemudian baju saya dapat dari teman sekamar saya dia laki-laki. Apa boleh buat hanya ini yang saya dapatkan dan langsung saya pakai.
Berangkat menuju tempat pertandingan di Depok tepatnya di Stadion Universitas Indonesia, sebuah pengalaman baru lagi buat saya....
Menunggu sebentar untuk mendapkan nomer dada yang akan menjadi giliran saya. Melakukan pemanasan sebentar bersama teman-teman baru yang berada ditempat.
Pertunjukan pun akhirnya dimulai. Siapakan yang akan mendapatkan yang terbaik diantara saya dan teman-teman lainnya. Sama seperti pertunjukan sebelumnya dimana saya tidak diberi target untuk mendapatkan juara. Hanya mengeluarkan seluruh kemampuan dan konsentrasi penuh. lompatan demi lompatan sudah saya lakukan ternyata saya masuk ke enam besar. Istirahat sebentar kemudian dilanjutkan kembali.
Mendapatkan giliran lompat ke tiga bukan hal yang mudah. Badan saya terasa bergetar, detak jantung berdetak keras, sama ketika saya menulis pengalaman ini rasanya.
Tiba giliran saya untuk membuktikan apakah saya mampu atau tidak.???Lompatan pertama dan kedua rasanya jauh di bawah mereka, tidak sampai disitu saja masih ada satu lompatan terakhir. Guru saya memberikan pengarahan kepada saya “jika kamu bisa menambah lompatan sejauh 3-4 cm maka kamu masuk ke 4 besar. Itu saja sudah cukup membanggakan, karena ini merupakan pertama kalinya untuk saya.

Teman-teman diluar terus memberikan semangat “Kamu bisa dan tatap ke depan”.Mengeluarkan seluruh kemampuan dan tenaga yang masih saya miliki. Mungkin itu tidak cukup untuk mendapatkan peringkat satu.  Namun, sepenuh hati saya lakukan apa pun hasilnya itu lah yang terbaik untuk saya.

Lompatan terakhir untuk saya tiba,,,, Dag,,Dig,,Dug...gemetar rasanya.. tapi tetap dalam konsentrasi penuh dan menatap kedepan...  tarik nafass... dan.Go..... berlari dengan kencangnya, Kemudian lompat dan melayang di udara. . .Ketika lompatan saya mendarat di dalam arena, juri mengukur lompatan itu....
Apa yang terjadi ???? seberapa jauhkah lompatan saya ???
Dag..dig..dug... derrr...

Juri mencatat itu dan mengumumkan... lompatan 5,95 meter.
Yaa.. good... hasil yang sangat maksimal yang saya dapatkan dengan penuh syukur pada Allah.

Akhirnya saya menduduki peringkat ke-3 Nasional di bawah, Jakarta dan Jawa Barat... perbedaan lompatan yang sangat tipis...  berjabat tangan dengan mereka dan guru yang selalu mendampingi saya pun mengucapkan selamat kepada saya...
Lompatan perwakilan Jakarta sejauh 6,00 meter, sedangkan Jawa Barat sejauh 5,99 meter dan terakhir saya perwakilan dari Lampung sejauh 5,95,. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi dengan perbedaan yang sangat tipis sekali, apakah ada kecurangan didalamnya. Hanya Tuhan (Allah) yang mengetahui semua itu, saya tidak mau berprasangka buruk. Karena bagi saya itu sudah sangat memuaskan dan membanggakan.
Penghargaan pun saya dapatkan medali Perunggu, Piagam sebagai Juara 3, dan tabungan yang sangat bermanfaat buat saya untuk menunjang pendidikan di kemudian hari.Kemudian kami semua kembali ke kampung halaman dan sebelumnya bertukar nomer hp agar bisa berkomunikasi walaupun jauh.
Sampai ke kampung halaman. Orang tua saya tepat berada didepan rumah dan mereka kaget saya sudah pulang. Disambut dengan hangat, Bersalaman dan ucapan selamat buat saya. Terharu, bahagia dan senang bercampur aduk...Setelah kembali ke sekolah mendapatkan hujan Ucapan Selamat dari guru lainnya atas hasil yang sangat membanggakan sekolah, begitu pun dengan teman-teman.
Hari itu adalah kenaikan kelas dan kelas tiga telah menunggu saya. Setiap hari di sekolah bersama teman dalam canda dan tawa... apa pun itu bersama teman akan menjadi pengalaman yang takkan pernah terulang...Sangat singkat berada di sekolah bersama teman hingga akhirnya datang sebuah hari kelulusan dan hari perpisahan kelas 3 untuk guru-guru yang telah mengajar dengan sepenuh hati dan teman-teman yang selalu membuat hari terasa berbeda sangat berharga...
Saya sangat berterimakasih kepada Guru olahraga Bpk. Mujio. S,pd sebagai pelatih yang telah mengajarkan dan mendampingi saya ketika itu.

Thanks to:     God is Allah SwtMy Family on suport: Mother & Father, my elder sister & brother.                        And all my friend                        Thanks for All.

 “Waktu yang telah berputar takkan kembali dan hanya akan menjadi pengalaman dan pelajaran untuk kita. Apakah akan menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk. Semua ada ditangan kita, bagaimana cara kita untuk menghadapi dan cara kita bertindak”

By: Enggar Sismantohari  This is story in my live